Park Hang-seo: Lebih Cocok Melatih Timnas Indonesia Ketimbang Thailand

Nama mantan pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo, kembali menjadi perbincangan publik. Setelah diberitakan bahwa ia tertarik kembali melatih Asia Tenggara, kini Thailand menjadi salah satu negara yang disebut-sebut akan mendapatkan tangan dingin pelatih kelahiran Korea Selatan itu. Park Hang-seo mengaku tertarik dengan tawaran menangani Timnas Thailand. Namun, ia juga menekankan bahwa ia harus mempertimbangkan filosofi kerja sebelum menerima tawaran tersebut.

Park Hang-seo menyatakan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk menjadi pelatih Timnas Thailand dengan serius apabila terdapat kesepakatan bersama antara kedua belah pihak, termasuk dalam hal strategi untuk memperkuat dan mengembangkan kualitas tim. Jadi, ia akan berusaha melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan tersebut.

Baca juga: Indonesia Unjuk Kekuatan Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023 dengan Kesuksesan Gemilang

Namun, menurut analisis media Vietnam, pola permainan Park Hang-seo tidak akan berhasil diterapkan bersama Thailand yang memiliki gaya bermain kaki ke kaki. Hal ini tentu saja menjadi masalah buat pelatih berusia 63 tahun itu jika kemudian ia memutuskan untuk melatih Timnas Thailand.

Menurut analisis media Vietnam, Danviet, gaya bermain Timnas Indonesia dapat sepenuhnya disesuaikan dengan skema serangan balik yang efektif berdasarkan kemampuan dan arahan Park Hang-seo sebagai pelatih. Danviet menyebutkan bahwa hal tersebut mungkin dapat terjadi karena kesamaan filosofi antara pelatih tersebut dengan cara bermain Timnas Indonesia.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Pelatih dengan filosofi kuat seperti Park Hang-seo dapat cocok dengan beberapa gaya bermain Timnas ASEAN yang bertipe serangan balik cepat.

Namun, kehadiran Park Hang-seo di Timnas Indonesia dipastikan tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, saat ini, timnas Garuda masih di bawah asuhan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, yang masih mendapat dukungan penuh dari PSSI.

Di mana gaya bermain Timnas Indonesia sangat cocok dengan filosofi Park Hang-seo, yakni pertahanan kuat dan melakukan counter attack cepat. Hal ini terlihat pada performa timnas Garuda di Piala AFF 2020 lalu, di mana mereka berhasil menjadi juara dengan gaya bermain defensif yang kuat dan menyerang secara tajam saat berada dalam posisi unggul.

Meskipun begitu, beberapa catatan yang perlu diperhatikan, Indonesia memang memiliki pemain yang solid di lini belakang dan kualitas pemain yang cukup cepat di depan. Namun, masalah yang sering terjadi di dalam timnas Garuda adalah kurangnya kohesi antara pemain, salah satu hasil yang dihasilkan dari pergantian pelatih yang terlalu sering.

Dalam era kepelatihan anyar yang diharapkan bisa membangun kohesi antarpemain, tentunya diharapkan hasilnya akan membaik dan Indonesia dapat memberikan prestasi yang lebih baik lagi di kancah internasional.

Namun, bukan berarti Timnas Indonesia bisa mengatur segalanya di bawah kendali Park Hang-seo. Terlepas dari ketidakcocokan gaya bermain, masih ada faktor penting lain dalam membangun tim yang solid.

Tenaga ahli, mendapatkan talenta dari masyarakat, kohesi antara pemain, performance analysis serta kenyamanan internal tim sangatlah penting.

Maka, keberhasilan sebuah tim belum sepenuhnya tergantung dari seorang pelatih, tetapi juga dari banyak elemen pengiring lainnya seperti pemain, manajemen tim, dan suporter. Sehingga, untuk menembus puncak prestasi, setiap pihak harus bisa berkoordinasi dengan baik.

Kehadiran Park Hang-seo sebagai pelatih Timnas Indonesia tentunya akan menjadi angin segar yang memberikan harapan baru bagi timnas Garuda. Hal ini bisa terjadi jika pelatih dengan filosofi cucok dan kolaborasi dengan pemain serta manajemen tim berhasil terbangun dengan baik. Menjadi pertanyaan apakah PSSI dan jajaran manajemen tim mempunyai ide cepat atas peningkatan kinerja untuk timnas garuda.

Namun, apabila Park Hang-seo terpanggil untuk menangani Timnas Thailand, maka tentu saja para pecinta dan pendukung sepak bola harus tetap memberikan dukungan dan apresiasi. Tanpa meruntuhkan integritas dan semangat olahraga, tentunya.

Lokasi: Indonesia

Berbagi :